Hai..
kita ketemu lagi hihihi, yup kali ini gw bakalan nulis kisah yg bener2 terjadi
d kehidupan ini. Bahkan gw jadi saksi hidup peristiwa ini (ups.. berlebihan
dikit ni gw pembaca, hihihi). But nama yg gw pake dlm kisah ini bukan nama
asli, yeah untuk satu alasan yakni menghormati. cerita ini telah d setujui oleh
sang pelaku loh (wuusss kayak apa.an aja hihi). Gw nulis ini karena gw mikir
kalo mungkin ada orang yg bernasib sama seperti kerabat gw yg satu ini. Gw cuman
mw bilang “Elo gag sendiri bro!!!”. So gw kasi judul kisah ini “KASIH”. Kenapa
judulnya kasih??? Emmm ok mari kita baca kisah d bawah ini cekidot..
KASIH
Zara, hmm.. dia sosok cewek
yg menurut sabagian besar cowok d sekolahnya manis, proporsional, smart dan
jutek (katanya siiiihhh hihiihi). Zara mempunyai sahabat bernama Lyni, keduanya
dipertemukan TUHAN melalui suatu musibah (emm cerita tentang pertemuan n
musibahnya next time ya gw tulis hihihi) yg menurut mereka patut d sukuri.
Dalam bidang akademik, saat SMA Zara termasuk siswa yg berpengaruh untuk
menyenggol peringkat teman2nya hingga tersungkur hehe (pinter maksud gw
wkwkwkwk..) begitu pula dalam bidang percintaan, banyak cowok2 yg bersedia dan
ingin menjadi pacarnya. Semua hal dirasakan Zara begitu indah dan menyenangkan di
masa SMA entah itu masalah persahabatan, akademik, percintaan, dll. semua
terasa menyenangkan. Hingga suatu saat Ujian Akhir Nasional pun telah di lalui,
dan ijazah pun telah d bagikan. Zara dan sahabatnya Lyni akhirnya berpisah
untuk mewujudkan apa yg mereka cita-citakan. Meski jarang sekali bertemu namun
sekali bertemu mereka selalu saling men-support, bercerita, bertukar info dan
pengalaman satu sama lain dari yang gag penting sampe yg penting sehingga persahabatan
mereka tetap terjaga bahkan mereka menganggap satu sama lain seperti kerabat
sendiri. Yeah.. seperti yang orang-orang pintar katakan Kualitas lebih unggul
dari kuantitas hihihi..
Zara memutuskan untuk mencari
pengalaman dan bekerja, sedangkan Lyni memutuskan untuk melanjutkan
pendidikanya di salah satu perguruan tinggti di kota Surabaya. Kala itu Zara
mempunyai kekasih bernama anash. Semua indah seperti layaknya orang2 yg sedang
memadu kasih. Hari berganti minggu dan minnggu pun telah berganti bulan. Namun,
tiba2 awan gelap menyeruak. Suatu hari Zara merasa cemas karena tidak seperti
biasannya, Kali ini Anash tidak menghubungi dan memberinya kabar. Satu hari
Zara menunggu namun tak ada kabar, 2, 3, 4, 5, 6hari, dan akhirnya 1minggu
sudah Anash tak memberi kabar dan ketika d hubungi Anash tak pernah menjawab
begitu pula dg puluhan bahkan mungkin ratusan pesan singkat yg d kirim Zara akibat kecemasan yang
dirasakannya. Takut, sedih, kecewa, marah bercampur menjadi satu dalam relung
hati Zara. Ratusan bahkan ribuan pertanyaan berkecamuk d otaknya, namun dy
selalu berusaha mengendalikannya. Zara mulai lelah dan putus asa dalam
menghadapi situasi ini. Hingga suatu saat “Tok..tok..tok..” suara sms masuk d
hp nya, dia melihat list inbox pada hp nya, Zara melihat list pesan dan ada
satu hal yg membuatnya gembira tak terkira. Yup, nama kekasih yg d rindukannya
tertera pada list pesan inboxnya. Awan gelap yg menyeruak serasa telah hilang
tersapu angin. Dengan cekatan dan mata yg berbinar Zara pun membuka pesan yg d
kirim Anash untuknya. Namun seiring datangnya angin, badai pun ikut menghampiri.
Permintaan perpisahan dan kata maaf merupakan isi dari pesan singkat itu, tanpa
paparan alasan perpisahan pesan itu
terlihat begitu singkat. Seperti kuatnya badai, rasa marah, kecewa, sedih,
bingung begitu kuat terasa d dalam hati. Dengan gemetar Zara mencoba
menghubungi Anash untuk menumpahkan segala pertanyaan yg berkecamuk d
pikirannya.
“
Assalamualaikum..”
“
Wa’alaikumsalam..”
“
mas..kmu knp?? “
“
maaf Zara sepertinya hubungan kita gag bisa d lanjutin “
“
ada apa mas?? Kenapa tiba2 mas ngomong gini ?? kalo ada masalah ayo kita cari
jalan keluarnya, tapi jangan gini..” (Zara menahan tangis)
“
aku benar2 minta maaf atas perilaku ini, tapi aku gag bisa ngelanjutin hubungan
ini. Semoga kamu dapet pasangan yg lebih baik dari aku, sekali lagi aku minta
maaf..”
Tut..tut..tut..
telepon pun d putus. Air mata yg sedari tadi ditahannya kali ini sudah tak terbendung mengalir mengiringi pilu di hati Zara.
telepon pun d putus. Air mata yg sedari tadi ditahannya kali ini sudah tak terbendung mengalir mengiringi pilu di hati Zara.
Karena merasa tak percaya Zara pun
kembali menghubungi Anash. Namun Anash tak merespon. Berkali-kali dicobanya
namun hasilnya sama. Hati yg dulu berhias indah kini berubah menjadi gurun.
Zara berusaha mengendalikan perasaanya dan menyembunyikan masalah ini dari orang tuannya karena Zara tak ingin
membuat beliau turut bersedih, namun Zara menceritakannya pada Lyni sahabatnya.
Transisi dari massa SMA ke bangku PerguruanTinggi membuat Lyni tak punya banyak
waktu untuk Zara. Mereka berusaha mengerti keadaan satu sama lain, hal tersebut
membuat Zara tidak mencurahkan apa yg dirasakannya serta masalah yg dihadapinya
secara detil kepada Lyni. Rasa marah dan kecewa Zara tidak serta merta
membuatnya menjadi seseorang yg tak terkendali namun Zara tetap
mempertimbangkan keadaan Lyni yang saat itu dalam masa transisi. Dengan waktu
yg terbatas mereka berdua berusaha saling hibur dan men-support satu sama lain
bahkan kadang tangis haru dan sedih mewarnai. Tak lupa mereka saling
mengingatkan bahwa apa yg terjadi adalah atas izin TUHAN yg pasti akan berujung
indah kelak.
Perlahan namun pasti. Rasa benci,
marah, kecewa, dan sedih Zara terobati dengan hadirnya mas Setya. Mas Setya
merupakan orang yg dg setia mendengarkan keluh kesah hati Zara serta
perlahan-lahan mencuri simpati hati Zara. Yapp.., benar saja Setya pun memendam
rasa yg sama dg Zara. Hingga akhirnya tiba, hari dimana Setya mengatakan isi
hatinya kepada Zara. Bahagia yang dirasakan Zara karena ternyata Setya pun
memiliki rasa yg sama dengannya,namun hal itu tak membuat Zara serta merta
menerima Setya. Karena terbersit rasa takut di dalam hatinya untuk menjalin
hubungan kembali, setelah apa yg terjadi sebelumnya. Setya pun mencoba
meyakinkan Zara agar dia menerima Setya menjadi pasangan hidupnya. Hal tersebut
tidak sia2 karena Zara pun akhirnya memberikan hatinya untuk Setya. Benar saja,
mereka menjalani pendekatan tidak main2. Rencana indah pun telah mereka rancang
untuk kelanjutan hubungan mereka, yah melangkah kejenjang yg lebih sakral yakni
pernikahan. Keluarga satu sama lain mulai diperkenalkan dan respon yg hangat
dirasakan keduanya dari kedua belah pihak keluarganya, tak ketinggalan juga
para sahabat Zara yg juga d kenalkan dengan Setya. Dalam proses pemantapan
tiba2 ibu Setya mempermasalahkan sesuatu yg menurut orang di abad ini hal
tersebut sudah kurang d perhitungakn dan dipercaya. Karena ibu Setya merupakan
wanita jawa kuno yg memegang teguh kepercayaanya, maka menurut beliau hal
tersebut adalah sesuatu yg penting dan tidak boleh diabaikan serta harus
ditaati. Ibu Setya menghitung berdasarkan tanggal lahir Setya dan Zara, Hal itu
menurut orang jawa kalau tidak salah disebut “weton”. Dan pada akhirnya mengambil
kesimpulan bahwasannya Zara dan putranya Setya tidak cocok. Dan beliau merasa
hubungan ini seharusnya tidak dilanjutkan karena menurut beliau jika di lanjutkan
akan membawa petaka d kehidupan rumah tangga mereka kelak. Beliau menyampaikan
hal yg menjadi keyakinannya tersebut kepada putrana Setya. Bak disambar petir,
Setya pun kaget dan merasa kecewa. Karena Setya notabene anakyg patuh dan
menurut k pada orang tuannya. Maka Setya pun kembali mempertimbangkan
keputusanya. Namun, rasa patuh Setya terhadap orangtuanya tak membuat Setya
melepas Zara begitu saja.
Suatu hari saat Setya keluar jalan2
dengan Zara, Setya mengatakan permasalahn tersebut kepada Zara. Raut wajah Zara
melukiskan perasaannya yg sedih dan kecewa. Namun, Setya mencoba meyakinkan
Zara bahwa dia akan berusaha meyakinkan ibunya bahwa perhitungan itu tidak akan
mempengaruhi rumah tangganya kelak bersama Zara. Setelah sekian lama meyakinkan
Zara akhirnya Zara pun mulai optimis. Namun, semakin lama keadaan tidak semakin
baik tapi malah sebaliknya. Kehadiran Zara dirumah Setya yg merupakan upaya
Setya mendekatakn Zara dengan ibunya tak ditanggapi hangat oleh ibunya. Hal
tersebut dirasakan betul oleh Zara, sehingga rasa sedih menyeruak di hatinya. Namun
rasa sayangnya terhadap Setya melebihi rasa sedihnya. Sehingga membuatnya
selalu ingin berusa mempertahankan hubungannya dengan Setya. Zara menceritakan
apa yg dialaminya pada Lyni sahabatnya. Karena saat itu antara Zara dengan
Setya sama2 kekeh mempertahankan hubungan mereka, maka Lyni merasa bahwa semua
akan baik2 saja. Rasa yakin Zara
terhadap Setya ternyata tak sebanding dg keyakinan Setya. Perlahan namun pasti
Setya mulai putus asa dan menyerah. Hal tersebut dapat dirasakan oleh Zara.
Zara hanya menunggu waktu yg tepat untuk membicarakan dan mencari pemecahan
masalah meraka.
Hari berganti hari, saatnya pun tiba
untuk mereka saling berbicara. Setya menatap mata Zara, wanita yg sangat
disayanginya.
“
sepertinya hubungan ini tidak bisa teruskan Zara.. mas mencoba begitu banyak
jalan dg keras awalnya, tapi hati ibu begitu keras. Sampai akhinya mas merasa
tak sanggup.”
Kala itu Zara hanya menatap Setya, Airmatanya
seakan mewakili rasa dalam hatinya. Melihat itu hati Setya juga terasa hancur.
Betapa besar rasa sayang Setya pada Zara membuatnya tak sampai hati untuk
berkata. Namun semuanya begitu pelik seakan menekannya untuk berkata,
“
maafkan mas Setya, membuat sedih dan terluka hati Zara. Zara pasti juga tau
sebesar apa rasa sayang mas Setya pada Zara. Tapi mas tidak bisa berbuat apa2
lagi. Mas akan mendampingi Zara sebagai saudara saja.”
Linangan air mata Zara semakin deras
mengalir. Namun Zara juga tau, keputusan yg diambil oleh Setya adalah keputusan
akhir yg bisa diambil dari sekian banyak usaha yg telah dilakukan. Saat itu malam
begitu hening seakan tau isi hati mereka berdua.
Sesampainya Zara dirumah, dia
bercerita kepada orangtuanya dan sahabatnya Lyni. Hal tersebut dilakukannya
agar orangtuanya dapat mengerti dengan keadaannya dan mengikhlaskan Setya yg
telah mereka mereka anggap putra sendiri. Keesokan harinya Setya pergi ke rumah
Zara untuk menyampaikan keputusannya kepada orangtua Zara. Karena Setya
menghormati orangtua Zara yg sudah dekat dengannya. Sesampainya Setya di rumah
Zara, seperti biasa mama dari Zara menyambutnya dengan hangat. Setya pun
mengucapkan permohonan maafnya karena tidak dapat melanjutkan hubungannya
dengan Zara. Dan berharap Zara dapat menjadi saudaranya meski mereka sudah tak
berasama-sama. Hal tersebut d tangapi baik oleh orang tua Zara, meski kecewa
mereka menghargai niat baik Setya kepeda mereka. Orangtua Zara selalu
memberinya Support yg tak terkira pada putrinya, membantu putrinya mendampingi melewati
badai ini dengan terus melangkah dengan cinta dan kasih sayangnya.
Perlahan-lahan Zara dan Setya
berusaha merubah rasa sayang mereka, menjadi rasa sayang layaknya saudara. Meski
berat mereka menjalaninya. Hubungan mereka tetap terjaga baik. Sering kali mereka
bertukar cerita dan masalah yg mereka hadapi untuk mencari permasalahan yg
mereka hadapi. Hingga suatu hari Zara menjalin komunikasi dengan Anash, Zara
berpikir bahwa silaturahmi hal yg baik. Karena masa lalunya bersama Anash sudah
mulai dilupakannya maka ia pun menyambut baik niat Anash yg ingin menjadi
temannya. Hari demi hari di lalui seperti layaknya pertemanan pada umumnya.
Namun suatu hari secara tiba2 Anash menyatakan rasa penyesalannya dulu karena
telah meninggalkan Zara tanpa alasan yg jelas. Dan memohon maaf atas kesalahan
yang telah di lakukannya beberapa tahun yg silam. Rasa penyesalan dan pemohonan
maaf itu di sambut baik oleh Zara, karena menurutnya permasalahan itu telah
berlalu dan dia telah melupakannya. Tanpa disangka oleh Zara ternyata Anash
memintanya kembali menjalin hubungan dengannya. Tentu saja Zara sangat terkejut
dan tidak menyangka. Ajakan tersebut membuat hati Zara menjadi gelisah karena
hatinya telah merasakan kekecewaan yg mendalam dalam hubungan yg di jalani baik
dengan Anash ataupun Setya. Hal tersebut membuatnya berpikir seribu kali untuk
menerima ajakan itu. Hal tersebut ditolak oleh Zara, dia hanya menginginkan
persaudaraan saja dengan Anash. Karena bagaikan melihat video yg diputar
kembali, mengingatkannya pada masa-masa dimana Anash meninggalkanya dulu. Ingin
rasanya Zara tak mengingatnya, namun ingatan itu lagi2 hadir bak melihat video
masa lalunya yg kelam bersama Anash di pikirannya. Zara mencoba mengendalikan
diri dan mencoba tak terjebak pada amarahnya. Yeah Zara berhasil, Zara dapat
mengendalikanya bahkan menepis semua ingatan2 kelamnya dan tetap menjalin
silaturahmi dengan Anash. Namun Anash semakin menunjukkan rasa sayangnya pada
Zara, kali ini Anash sungguh gigih dan berbeda dengan Anash yg dulu dikenal
Zara. Perhatian, kasih sayang, tuturkata, perilaku semuanya berubah.
Seakan-akan Anash ingin menunjukkan keseriusannya pada Zara, hal tersebut
membuat Zara menaruh sedikit simpati kepada Anash. Semakin hari Anash semakin
membuat Zara simpati, dan akhirnya Zara memutuskan untuk meminta pertimbangan
pada sahabatnya Lyni. Zara mencritakan apa yg di alami dan dirasakannya pada
Anash. Meski hanya sebatas simpati Zara tetap bimbang. Setelah panjang lebar
mereka saling bercerita, Lyni memberikan saran dimana Zara bisa kembali dengan
Anash dengan berbagai pertimbangan ini dan itu. Salah satunya adalah mapan,
sudah berubah dan telah menunjukkan i’tikat baik, karena menurut Liny semua
orang harusnya memiliki kesempatan kedua. Tak disangka pertimbangan Lyni serta
saran yg diberikannya ditanggapi positif oleh Zara. Yah benar saja, bak gayung
bersambut. Beberapa minggu kemudian Lyni mendapatkan kabar dari Zara bahwa dia
telah kembali menjalin hubungan dengan Anash. Tentu saja kabar gembira ini di
sambut dengan bahagia oleh sahabatnya.
Hari-hari dilewati Zara dengan
Anash, meski rasa takut di dalam relung hatinya samar2 membayangi. Namun
perilaku Anash pada Zara kali ini sungguh berbeda, kasih sayang yg dulu tak
pernah Zara rasakan kini selalu tercurah untuknya, sehingga membuat Zara
menepis segala rasa takutnya dan memantapkan langkahnya bersama Anash. Bulan
demi bulan dilalui, semua berjalan lancar dan seperti yg di inginkan. Dan
akhirnya suatu saat Anash memutuskan untuk mengatakan niat baiknya kepada Zara.
Anash ingin mempercepat peresmian hubungannya dengan Zara.
“
dek, bagaimana kalau kita adakan pertemuan keluarga secara sederhana. Untuk
membahas kelangsungan hubungan kita??”
Zara
pun tertegun.
“
adapa?? Kok sampai mempertemukan keluarga segala?”
“
mas ingin segera meresmikan hubungan kita, kalau bisa tahun depan kita bisa
menikah.”
Zara
terperanjat, karena secara tidak langsung Anash telah melamarnya.
“
apa tidak terlalu cepat?? Kenapa terburu-buru??, kita mantapkan dulu hati kita
mas.”
“
mas Anash yakin kok dek, bagaimana? Apa kamu setuju? ”
Zara
tidak serta merta mengiyakan permintaan indah Anash, karena pengalamannya
dengan Setya yg dulu berakhir pilu.
“
aku gag bisa ngasih keputusan sekarang
mas, maaf ya mas.”
“
tidak apa dek.” Anash tersenyum simpul.
Jalan2 pun mereka lanjutkan dengan
perasaan yg bahagia. Sesampainya dirumah Zara menceritakan niat baik Anash.
Zara meminta pertimbangan orangtuanya untuk mengambil keputusan ini. Yah
orangtua Zara men-support apa yg di inginkan anaknya.
“
kalau dirasa Anash laki-lak yang baik dan kamu suka kenapa tidak, toh Anash
juga sudah berpenghasilan.” Sambil tersenyum
Zarapun
semakin yakin kepada Anash. Dia menceritakan kabar baik itu kepada Anash, Anash
pun menanggapinya dengan gembira. Rencana-rencana indah pun mulai dirancang,
hingga akhirnya tibalah saat bahagia pertuam keluarga dua belah pihak.
Zara menyiapkan seorang diri dengan
orangtuanya dan beberapa tetangganya, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan
sederhana karena mengingat ini adalah acara silaturahmi saja. Tak ketinggalan
Zara pun mengajak Lyni dan osha sahabatnya untuk turut menorehkan sejarah di
dalam hidup Zara, karena mereka memang berjanji akan mengikut sertakan
sahabatnya pada setiap moment penting dalam hidup mereka. Detik2
kedatanga keluarga Anash pun semakin dekat, dan akhirnya tibalah waktunya untuk
kedua keluarga saling bertemu. Keluarga Zara menyambut dengan senyum suka cita,
kedua keluarga saling menjabat tangan saling melempar senyum salah satu tanda
kebahagiaan dalam hati mereka. Acara silaturahmi tersebut berlangsung selama ±1
jam 30 menit, rasa haru dan bahagia jg menyelimuti osha dan Lyni.
Waktu terasa begitu cepat berlalu,
rasanya baru kemarin Lyni, Osha dan Zara bercanda bersama di kantin sekolah
tempat favorit mereka, namun kini salah satu dari mereka akan segera melepas
masa lajangnya. Air mata haru pun tak terhindarkan, Osha dan Lyni menitihkan
air mata haru. Tak terasa perbincangan antara kedua calon besan pun telah usai.
Silaturahmi yang mereka rencanakan berjalan dengan lancar. Kini tiba saatnya
keluarga Anash untuk berpamitan. Keluarga Zara melepas kepulangan mereka dengan
senyum yg hangat.
Tentu saja kabar gembira pernikahan
mereka berdua telah ditunggu2 oleh Osha dan Lyni. Hari demi hari pun dilalui
oleh Anash dan Zara. Profesi Anash yg sebagai staf pengajar di salah satu
sekolah dasar swasta di kota Surabaya membuatnya begitu sibuk. Karena kala itu
mendekati akhir tahun ajaran, kesibukan pun tak terelakkan dari menyiapkan
bahan ajar hingga ujian, memeriksa hasil ujian hingga memasukkan nilai
siswannya. Kesibukan ini membuat intensitas bertemu antara Zara dan Anash
menjadi semakin berkurang, namun Zara tidak mempermasalahkannya karena Anash
telah menjelaskannya. Zara menyadari betul kosekuensi yg dia dapatkan ketika
menjalin hubungan dengan seseorang yg berprofesi demikian. Komunikasipun
semakin jarang dilakukan oleh mereka. Namun Zara mencoba untuk bersabar dan
menunggu hingga kesibukan Anash berkurang dan berharap semua akan kembali
normal seperti sebelumnya.
Bulan telah berganti, akhirnya
semuanya telah berubah. Bukan komunikasi yg semakin lancar yg dirasakan oleh
Zara, namun sebaliknya. Padahal kala itu siswa sekolah dasar tengah menikmati
liburan mereka. “ bukankah liburan telah tiba? Mengapa mas Anash tak kunjung
menghubungiku”. Pertanyaan itu terngiang-ngiang dihati Zara. Kali ini sudah 2
hari lamanya mereka tidak berkomunikasi, hingga akhirnya Zara memutuskan untuk
menghubungi Anash. Namun tidak ada jawaban. Puluhan kali dicobanya namun
hasilnya sama. Terbersit rasa takut dalam hati Zara. Perilaku Anash
mengingatkannya pada peristiwa yg sama di masa yg lalu. Dan akhirnya 3 hari
sudah Anash tak menghubunginya, namun tok...tok..tok.. suara pesan singkat di
hp Zara. Ternyata itu dari Anash dan di dalamnya tertera pesan bahwasannya
Anash sedang banyak pikiran dan masalah, baik dirumah atau dikontrakkanya.
Pesan singkat itu telah mengobati
sedikit rasa rindu di hati Zara. Namun pesan itu membuat Zara cemas, maka Zara
memutuskan untuk menelepon Anash yg kala itu ada masalah, dengan harapan Anash
mau membagi sedikit bebannya kepada Zara yg notabene calon pendamping hidupnya.
“
Assalamualaikum..”
“
wa’alaikumsalam..”
“
maaf mas kalau Zara menganggu, mas Anash bisa cerita sama Zara tentang masalah
mas, mungkin Zara bisa bantu.”
“
maaf Zara, mas lagi sibuk, banyak masalah dan pikiran”
“
kenapa mas gag mau cerita sama Zara? “
“
gag usah, nanti kalau mas longgar mas cerita. Udah dulu y. Maaf kalo mas
begini”
Zara
terdiam dan tak menjawab,
“
Wassalamualaikum..” Anash menyudahi percakapan,
Tut...tut..tut..
Percakapan
itu membuat gelisah hati Zara, namu Zara menepis semua rasa gelisanya dan
berharap semua akan tetap baik2 saja.
Satu minggu sudah Anash tak memberi
kabar. Puluhan pesan pun tidak direspon oleh Anash. Kali ini Zara mulai putus
asa dan akhirnya ia menceritakannya kepada orangtuannya. Hal tersebut tentu
saja membuat beliau tertegun dan marah namun beliau mencoba tetap tenang dan
memberikan nasihat untuk bersabar dan menunggu kabar dari Anash.
Dan akhirnya Anash pun memberi kabar.
“
maaf dek, rasa sayang mas hilang, mas gag tau kenapa tapi mas udah coba untuk
kembali menyayangi adek. Tapi gag bisa. Maaf dek kalo aku begini.”
“
kenapa harus begini??, kenapa baru sekarang? Kenapa setelah kedua keluarga
bertemu mas begini lagi?” suara zara bergetar.
“
maaf mas udah coba tapi gag bisa, mas jg gag tau kenapa.”
“
ok, Zara jg udah capek, mas mau gmna terserah. Tapi Zara minta mas bilang baik2
sama orangtua ku. Mas dulu minta aku baik2 tolong sekarang berpisah juga
baik2!!”
“
mas gag bisa sekarang. Setelah tenang aku akan kesana.”
“
maaf Zara..”
Tut..tut..tut..
Zara
gemetar dan tak menjawab. Hatinya begitu kecewa dan hancur. Airmatanya mengalir
begitu deras dan tak bisa dibendung lagi.
Badai ini menghantam tidak 1 atau 2
kali di hati Zara, namun ini yg ketiga kalinya badai itu menghantam ditempat yg
sama. Kala itu ia menceritakan kepada orangtuanya. Orantua Zara menyadari bahwa
hubungan ini tidak dapat dilanjutkan. Karena ternyata bukan yg pertama namun
kedua kalinya hal ini dilakukan Anash kepada putrinya. Beliau tau betul betapa
hancur dan kecewa putrinya itu. Melihat putrinya yg demikian, sang ibu memberi
nasihat pada Anash melalui pesan singkat. Dan Anash jg ttp tidak menjawab. Dan orangtua
Zara pun mengirim pesan singkat kepada sahabat Zara yakni Lyni untuk meminta
dukungan untuk Zara agar dapat mengikhlaskan Anash dan melanjutkan hidupnya,
“mbak
Lyni ini tante, ibunya Zara. Mbak pasti tau keadaan Zara saat ini. Tante cuman
mau minta tolong. Untuk memberi semangat dan dukungan untuk Zara. Dan mohon
Zara di beri masukan untuk mengikhlaskan Anash karena menurut kami Anash sudah
tidak bisa di harapkan lagi. Kasih tau Zara kalau orangtua itu lebih baik
kecewa sekarang dari pada melihat rumah tangga anaknya berantakan kelak.
Sebelumnya tante ucapkan makasi mbk Lyni. tolong Zara jangan sampai tau kalau
tante sms mbk Lyni ya.” Tutur ibu Zara.
“
iya tante, saya pasti men-support Zara, dan mecoba memberinya masukan. Sama2
tante.”
Kurang
lebih demikian percakapan mereka. Rasa kecewa dan bersalah juga melintas d hati
Lyni, karena dulu ia men-support Zara untuk menerima Anash kembali dalam
hidupnya. tapi semuanya telah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur. Kini ia
sadar bahwa men-support dan mendoakan Zara akan lebih bermanfaat dibandingkan
dengan hanya meratapi kesalahannya.
Badai tak mngkin terus menerus
menghampiri pastilah langit akan cerah kembali, pelangipun akan muncul begitupula
badai dalam kehidupan Zara, Lyni
memberinya masukan seperti yg dikatakan oleh ibunya, dan Zara menerimana dengan
baik. Respon itu membuat lega sahabat dan keluarganya. Musibah yg menghapirinya
membuatnya sadar dan tak larut dalam kesedihan. Zara kini lebih bersyukur,
musibah itu membuatnya mengerti bahwa kejujuran, saling terbuka dan kepercayaan
adalah komponen penting dalan suatu hubungan. Betapapun hebat dan kuat badai
yang menerpanya kasih sayang akan selalu mengalir dari orangtua yg sangat
menyayanginya serta sahabat2nya. Musibah itu menjadikannya seseorang yg lebih
dewasa dan lebih bijak dalam menyikapi hidup. Satu kalimat yg aku (penulis)
kutip darinya :
“ Rencana kita boleh indah
NAMUN
rencana TUHAN tentulah LEBIH
INDAH dari rencana kita”
Kini
Zara menjadi pribadi yg lebih baik dan dewasa. Menikmati dan mensyukuri apa yg
TUHAN berikan kepadanya. Karena apapun yg terjadi, mereka yg menyayanginya akan
selalu memberikan KASIH yg tak terkira untuknya.
TAMAT
Yah ituah yg dialami salah satu
kerabatku. Dan semoga cerita itu memberi inspirasi untuk siapapun yg membaca
agar dapat kembali bersyukur untuk segala sesuatu yg dirasakannya.
Kelak
jika ia telah menikah pasti akan kutulis kisah bahaginya disini. Jadi tunggu
kabar baiknya yaaaaa :**
BAGAIAMANA BISA ??
Bagaimana bisa??
Menjauh..
Melangkah dengan Gagah
Luka dan Kepedihan merenggut rasa..
Meninggalkan serpihan asa..
Bagaimana bisa??
Tersenyum..
Menatap bayang yang menjauh
Menahan kepedihan dan luka..
Merangkai serpihan asa yang tersisa..
Bagaimana bisa??
*nyo