Selamat Membaca ^o^

untuk para penikmat baca (9^o^)9

Minggu, 03 Februari 2013

KASIH



Hai.. kita ketemu lagi hihihi, yup kali ini gw bakalan nulis kisah yg bener2 terjadi d kehidupan ini. Bahkan gw jadi saksi hidup peristiwa ini (ups.. berlebihan dikit ni gw pembaca, hihihi). But nama yg gw pake dlm kisah ini bukan nama asli, yeah untuk satu alasan yakni menghormati. cerita ini telah d setujui oleh sang pelaku loh (wuusss kayak apa.an aja hihi). Gw nulis ini karena gw mikir kalo mungkin ada orang yg bernasib sama seperti kerabat gw yg satu ini. Gw cuman mw bilang “Elo gag sendiri bro!!!”. So gw kasi judul kisah ini “KASIH”. Kenapa judulnya kasih??? Emmm ok mari kita baca kisah d bawah ini cekidot..

KASIH
            Zara, hmm.. dia sosok cewek yg menurut sabagian besar cowok d sekolahnya manis, proporsional, smart dan jutek (katanya siiiihhh hihiihi). Zara mempunyai sahabat bernama Lyni, keduanya dipertemukan TUHAN melalui suatu musibah (emm cerita tentang pertemuan n musibahnya next time ya gw tulis hihihi) yg menurut mereka patut d sukuri. Dalam bidang akademik, saat SMA Zara termasuk siswa yg berpengaruh untuk menyenggol peringkat teman2nya hingga tersungkur hehe (pinter maksud gw wkwkwkwk..) begitu pula dalam bidang percintaan, banyak cowok2 yg bersedia dan ingin menjadi pacarnya. Semua hal dirasakan Zara begitu indah dan menyenangkan di masa SMA entah itu masalah persahabatan, akademik, percintaan, dll. semua terasa menyenangkan. Hingga suatu saat Ujian Akhir Nasional pun telah di lalui, dan ijazah pun telah d bagikan. Zara dan sahabatnya Lyni akhirnya berpisah untuk mewujudkan apa yg mereka cita-citakan. Meski jarang sekali bertemu namun sekali bertemu mereka selalu saling men-support, bercerita, bertukar info dan pengalaman satu sama lain dari yang gag penting sampe yg penting sehingga persahabatan mereka tetap terjaga bahkan mereka menganggap satu sama lain seperti kerabat sendiri. Yeah.. seperti yang orang-orang pintar katakan Kualitas lebih unggul dari kuantitas hihihi..
            Zara memutuskan untuk mencari pengalaman dan bekerja, sedangkan Lyni memutuskan untuk melanjutkan pendidikanya di salah satu perguruan tinggti di kota Surabaya. Kala itu Zara mempunyai kekasih bernama anash. Semua indah seperti layaknya orang2 yg sedang memadu kasih. Hari berganti minggu dan minnggu pun telah berganti bulan. Namun, tiba2 awan gelap menyeruak. Suatu hari Zara merasa cemas karena tidak seperti biasannya, Kali ini Anash tidak menghubungi dan memberinya kabar. Satu hari Zara menunggu namun tak ada kabar, 2, 3, 4, 5, 6hari, dan akhirnya 1minggu sudah Anash tak memberi kabar dan ketika d hubungi Anash tak pernah menjawab begitu pula dg puluhan bahkan mungkin ratusan pesan singkat  yg d kirim Zara akibat kecemasan yang dirasakannya. Takut, sedih, kecewa, marah bercampur menjadi satu dalam relung hati Zara. Ratusan bahkan ribuan pertanyaan berkecamuk d otaknya, namun dy selalu berusaha mengendalikannya. Zara mulai lelah dan putus asa dalam menghadapi situasi ini. Hingga suatu saat “Tok..tok..tok..” suara sms masuk d hp nya, dia melihat list inbox pada hp nya, Zara melihat list pesan dan ada satu hal yg membuatnya gembira tak terkira. Yup, nama kekasih yg d rindukannya tertera pada list pesan inboxnya. Awan gelap yg menyeruak serasa telah hilang tersapu angin. Dengan cekatan dan mata yg berbinar Zara pun membuka pesan yg d kirim Anash untuknya. Namun seiring datangnya angin, badai pun ikut menghampiri. Permintaan perpisahan dan kata maaf merupakan isi dari pesan singkat itu, tanpa  paparan alasan perpisahan pesan itu terlihat begitu singkat. Seperti kuatnya badai, rasa marah, kecewa, sedih, bingung begitu kuat terasa d dalam hati. Dengan gemetar Zara mencoba menghubungi Anash untuk menumpahkan segala pertanyaan yg berkecamuk d pikirannya.
“ Assalamualaikum..”
“ Wa’alaikumsalam..”
“ mas..kmu knp?? “
“ maaf Zara sepertinya hubungan kita gag bisa d lanjutin “
“ ada apa mas?? Kenapa tiba2 mas ngomong gini ?? kalo ada masalah ayo kita cari jalan keluarnya, tapi jangan gini..” (Zara menahan tangis)
“ aku benar2 minta maaf atas perilaku ini, tapi aku gag bisa ngelanjutin hubungan ini. Semoga kamu dapet pasangan yg lebih baik dari aku, sekali lagi aku minta maaf..”
Tut..tut..tut..
telepon pun d putus. Air mata yg sedari tadi ditahannya kali ini sudah tak terbendung mengalir mengiringi pilu di hati Zara.
            Karena merasa tak percaya Zara pun kembali menghubungi Anash. Namun Anash tak merespon. Berkali-kali dicobanya namun hasilnya sama. Hati yg dulu berhias indah kini berubah menjadi gurun. Zara berusaha mengendalikan perasaanya dan menyembunyikan masalah ini  dari orang tuannya karena Zara tak ingin membuat beliau turut bersedih, namun Zara menceritakannya pada Lyni sahabatnya. Transisi dari massa SMA ke bangku PerguruanTinggi membuat Lyni tak punya banyak waktu untuk Zara. Mereka berusaha mengerti keadaan satu sama lain, hal tersebut membuat Zara tidak mencurahkan apa yg dirasakannya serta masalah yg dihadapinya secara detil kepada Lyni. Rasa marah dan kecewa Zara tidak serta merta membuatnya menjadi seseorang yg tak terkendali namun Zara tetap mempertimbangkan keadaan Lyni yang saat itu dalam masa transisi. Dengan waktu yg terbatas mereka berdua berusaha saling hibur dan men-support satu sama lain bahkan kadang tangis haru dan sedih mewarnai. Tak lupa mereka saling mengingatkan bahwa apa yg terjadi adalah atas izin TUHAN yg pasti akan berujung indah kelak.
            Perlahan namun pasti. Rasa benci, marah, kecewa, dan sedih Zara terobati dengan hadirnya mas Setya. Mas Setya merupakan orang yg dg setia mendengarkan keluh kesah hati Zara serta perlahan-lahan mencuri simpati hati Zara. Yapp.., benar saja Setya pun memendam rasa yg sama dg Zara. Hingga akhirnya tiba, hari dimana Setya mengatakan isi hatinya kepada Zara. Bahagia yang dirasakan Zara karena ternyata Setya pun memiliki rasa yg sama dengannya,namun hal itu tak membuat Zara serta merta menerima Setya. Karena terbersit rasa takut di dalam hatinya untuk menjalin hubungan kembali, setelah apa yg terjadi sebelumnya. Setya pun mencoba meyakinkan Zara agar dia menerima Setya menjadi pasangan hidupnya. Hal tersebut tidak sia2 karena Zara pun akhirnya memberikan hatinya untuk Setya. Benar saja, mereka menjalani pendekatan tidak main2. Rencana indah pun telah mereka rancang untuk kelanjutan hubungan mereka, yah melangkah kejenjang yg lebih sakral yakni pernikahan. Keluarga satu sama lain mulai diperkenalkan dan respon yg hangat dirasakan keduanya dari kedua belah pihak keluarganya, tak ketinggalan juga para sahabat Zara yg juga d kenalkan dengan Setya. Dalam proses pemantapan tiba2 ibu Setya mempermasalahkan sesuatu yg menurut orang di abad ini hal tersebut sudah kurang d perhitungakn dan dipercaya. Karena ibu Setya merupakan wanita jawa kuno yg memegang teguh kepercayaanya, maka menurut beliau hal tersebut adalah sesuatu yg penting dan tidak boleh diabaikan serta harus ditaati. Ibu Setya menghitung berdasarkan tanggal lahir Setya dan Zara, Hal itu menurut orang jawa kalau tidak salah disebut “weton”. Dan pada akhirnya mengambil kesimpulan bahwasannya Zara dan putranya Setya tidak cocok. Dan beliau merasa hubungan ini seharusnya tidak dilanjutkan karena menurut beliau jika di lanjutkan akan membawa petaka d kehidupan rumah tangga mereka kelak. Beliau menyampaikan hal yg menjadi keyakinannya tersebut kepada putrana Setya. Bak disambar petir, Setya pun kaget dan merasa kecewa. Karena Setya notabene anakyg patuh dan menurut k pada orang tuannya. Maka Setya pun kembali mempertimbangkan keputusanya. Namun, rasa patuh Setya terhadap orangtuanya tak membuat Setya melepas Zara begitu saja.
Suatu hari saat Setya keluar jalan2 dengan Zara, Setya mengatakan permasalahn tersebut kepada Zara. Raut wajah Zara melukiskan perasaannya yg sedih dan kecewa. Namun, Setya mencoba meyakinkan Zara bahwa dia akan berusaha meyakinkan ibunya bahwa perhitungan itu tidak akan mempengaruhi rumah tangganya kelak bersama Zara. Setelah sekian lama meyakinkan Zara akhirnya Zara pun mulai optimis. Namun, semakin lama keadaan tidak semakin baik tapi malah sebaliknya. Kehadiran Zara dirumah Setya yg merupakan upaya Setya mendekatakn Zara dengan ibunya tak ditanggapi hangat oleh ibunya. Hal tersebut dirasakan betul oleh Zara, sehingga rasa sedih menyeruak di hatinya. Namun rasa sayangnya terhadap Setya melebihi rasa sedihnya. Sehingga membuatnya selalu ingin berusa mempertahankan hubungannya dengan Setya. Zara menceritakan apa yg dialaminya pada Lyni sahabatnya. Karena saat itu antara Zara dengan Setya sama2 kekeh mempertahankan hubungan mereka, maka Lyni merasa bahwa semua akan baik2 saja.  Rasa yakin Zara terhadap Setya ternyata tak sebanding dg keyakinan Setya. Perlahan namun pasti Setya mulai putus asa dan menyerah. Hal tersebut dapat dirasakan oleh Zara. Zara hanya menunggu waktu yg tepat untuk membicarakan dan mencari pemecahan masalah meraka.
Hari berganti hari, saatnya pun tiba untuk mereka saling berbicara. Setya menatap mata Zara, wanita yg sangat disayanginya.
“ sepertinya hubungan ini tidak bisa teruskan Zara.. mas mencoba begitu banyak jalan dg keras awalnya, tapi hati ibu begitu keras. Sampai akhinya mas merasa tak sanggup.”
Kala itu Zara hanya menatap Setya, Airmatanya seakan mewakili rasa dalam hatinya. Melihat itu hati Setya juga terasa hancur. Betapa besar rasa sayang Setya pada Zara membuatnya tak sampai hati untuk berkata. Namun semuanya begitu pelik seakan menekannya untuk berkata,
“ maafkan mas Setya, membuat sedih dan terluka hati Zara. Zara pasti juga tau sebesar apa rasa sayang mas Setya pada Zara. Tapi mas tidak bisa berbuat apa2 lagi. Mas akan mendampingi Zara sebagai saudara saja.”
            Linangan air mata Zara semakin deras mengalir. Namun Zara juga tau, keputusan yg diambil oleh Setya adalah keputusan akhir yg bisa diambil dari sekian banyak usaha yg telah dilakukan. Saat itu malam begitu hening seakan tau isi hati mereka berdua.
            Sesampainya Zara dirumah, dia bercerita kepada orangtuanya dan sahabatnya Lyni. Hal tersebut dilakukannya agar orangtuanya dapat mengerti dengan keadaannya dan mengikhlaskan Setya yg telah mereka mereka anggap putra sendiri. Keesokan harinya Setya pergi ke rumah Zara untuk menyampaikan keputusannya kepada orangtua Zara. Karena Setya menghormati orangtua Zara yg sudah dekat dengannya. Sesampainya Setya di rumah Zara, seperti biasa mama dari Zara menyambutnya dengan hangat. Setya pun mengucapkan permohonan maafnya karena tidak dapat melanjutkan hubungannya dengan Zara. Dan berharap Zara dapat menjadi saudaranya meski mereka sudah tak berasama-sama. Hal tersebut d tangapi baik oleh orang tua Zara, meski kecewa mereka menghargai niat baik Setya kepeda mereka. Orangtua Zara selalu memberinya Support yg tak terkira pada putrinya, membantu putrinya mendampingi melewati badai ini dengan terus melangkah dengan cinta dan kasih sayangnya.
            Perlahan-lahan Zara dan Setya berusaha merubah rasa sayang mereka, menjadi rasa sayang layaknya saudara. Meski berat mereka menjalaninya. Hubungan mereka tetap terjaga baik. Sering kali mereka bertukar cerita dan masalah yg mereka hadapi untuk mencari permasalahan yg mereka hadapi. Hingga suatu hari Zara menjalin komunikasi dengan Anash, Zara berpikir bahwa silaturahmi hal yg baik. Karena masa lalunya bersama Anash sudah mulai dilupakannya maka ia pun menyambut baik niat Anash yg ingin menjadi temannya. Hari demi hari di lalui seperti layaknya pertemanan pada umumnya. Namun suatu hari secara tiba2 Anash menyatakan rasa penyesalannya dulu karena telah meninggalkan Zara tanpa alasan yg jelas. Dan memohon maaf atas kesalahan yang telah di lakukannya beberapa tahun yg silam. Rasa penyesalan dan pemohonan maaf itu di sambut baik oleh Zara, karena menurutnya permasalahan itu telah berlalu dan dia telah melupakannya. Tanpa disangka oleh Zara ternyata Anash memintanya kembali menjalin hubungan dengannya. Tentu saja Zara sangat terkejut dan tidak menyangka. Ajakan tersebut membuat hati Zara menjadi gelisah karena hatinya telah merasakan kekecewaan yg mendalam dalam hubungan yg di jalani baik dengan Anash ataupun Setya. Hal tersebut membuatnya berpikir seribu kali untuk menerima ajakan itu. Hal tersebut ditolak oleh Zara, dia hanya menginginkan persaudaraan saja dengan Anash. Karena bagaikan melihat video yg diputar kembali, mengingatkannya pada masa-masa dimana Anash meninggalkanya dulu. Ingin rasanya Zara tak mengingatnya, namun ingatan itu lagi2 hadir bak melihat video masa lalunya yg kelam bersama Anash di pikirannya. Zara mencoba mengendalikan diri dan mencoba tak terjebak pada amarahnya. Yeah Zara berhasil, Zara dapat mengendalikanya bahkan menepis semua ingatan2 kelamnya dan tetap menjalin silaturahmi dengan Anash. Namun Anash semakin menunjukkan rasa sayangnya pada Zara, kali ini Anash sungguh gigih dan berbeda dengan Anash yg dulu dikenal Zara. Perhatian, kasih sayang, tuturkata, perilaku semuanya berubah. Seakan-akan Anash ingin menunjukkan keseriusannya pada Zara, hal tersebut membuat Zara menaruh sedikit simpati kepada Anash. Semakin hari Anash semakin membuat Zara simpati, dan akhirnya Zara memutuskan untuk meminta pertimbangan pada sahabatnya Lyni. Zara mencritakan apa yg di alami dan dirasakannya pada Anash. Meski hanya sebatas simpati Zara tetap bimbang. Setelah panjang lebar mereka saling bercerita, Lyni memberikan saran dimana Zara bisa kembali dengan Anash dengan berbagai pertimbangan ini dan itu. Salah satunya adalah mapan, sudah berubah dan telah menunjukkan i’tikat baik, karena menurut Liny semua orang harusnya memiliki kesempatan kedua. Tak disangka pertimbangan Lyni serta saran yg diberikannya ditanggapi positif oleh Zara. Yah benar saja, bak gayung bersambut. Beberapa minggu kemudian Lyni mendapatkan kabar dari Zara bahwa dia telah kembali menjalin hubungan dengan Anash. Tentu saja kabar gembira ini di sambut dengan bahagia oleh sahabatnya.
            Hari-hari dilewati Zara dengan Anash, meski rasa takut di dalam relung hatinya samar2 membayangi. Namun perilaku Anash pada Zara kali ini sungguh berbeda, kasih sayang yg dulu tak pernah Zara rasakan kini selalu tercurah untuknya, sehingga membuat Zara menepis segala rasa takutnya dan memantapkan langkahnya bersama Anash. Bulan demi bulan dilalui, semua berjalan lancar dan seperti yg di inginkan. Dan akhirnya suatu saat Anash memutuskan untuk mengatakan niat baiknya kepada Zara. Anash ingin mempercepat peresmian hubungannya dengan Zara.
“ dek, bagaimana kalau kita adakan pertemuan keluarga secara sederhana. Untuk membahas kelangsungan hubungan kita??”
Zara pun tertegun.
“ adapa?? Kok sampai mempertemukan keluarga segala?”
“ mas ingin segera meresmikan hubungan kita, kalau bisa tahun depan kita bisa menikah.”
Zara terperanjat, karena secara tidak langsung Anash telah melamarnya.
“ apa tidak terlalu cepat?? Kenapa terburu-buru??, kita mantapkan dulu hati kita mas.”
“ mas Anash yakin kok dek, bagaimana? Apa kamu setuju? ”
Zara tidak serta merta mengiyakan permintaan indah Anash, karena pengalamannya dengan Setya yg dulu berakhir pilu.
 aku gag bisa ngasih keputusan sekarang mas, maaf ya mas.”
“ tidak apa dek.” Anash tersenyum simpul.
            Jalan2 pun mereka lanjutkan dengan perasaan yg bahagia. Sesampainya dirumah Zara menceritakan niat baik Anash. Zara meminta pertimbangan orangtuanya untuk mengambil keputusan ini. Yah orangtua Zara men-support apa yg di inginkan anaknya.
“ kalau dirasa Anash laki-lak yang baik dan kamu suka kenapa tidak, toh Anash juga sudah berpenghasilan.” Sambil tersenyum
Zarapun semakin yakin kepada Anash. Dia menceritakan kabar baik itu kepada Anash, Anash pun menanggapinya dengan gembira. Rencana-rencana indah pun mulai dirancang, hingga akhirnya tibalah saat bahagia pertuam keluarga dua belah pihak.
            Zara menyiapkan seorang diri dengan orangtuanya dan beberapa tetangganya, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan sederhana karena mengingat ini adalah acara silaturahmi saja. Tak ketinggalan Zara pun mengajak Lyni dan osha sahabatnya untuk turut menorehkan sejarah di dalam hidup Zara, karena mereka memang berjanji akan mengikut sertakan sahabatnya pada setiap moment penting dalam hidup mereka.   Detik2 kedatanga keluarga Anash pun semakin dekat, dan akhirnya tibalah waktunya untuk kedua keluarga saling bertemu. Keluarga Zara menyambut dengan senyum suka cita, kedua keluarga saling menjabat tangan saling melempar senyum salah satu tanda kebahagiaan dalam hati mereka. Acara silaturahmi tersebut berlangsung selama ±1 jam 30 menit, rasa haru dan bahagia jg menyelimuti osha dan Lyni.
            Waktu terasa begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin Lyni, Osha dan Zara bercanda bersama di kantin sekolah tempat favorit mereka, namun kini salah satu dari mereka akan segera melepas masa lajangnya. Air mata haru pun tak terhindarkan, Osha dan Lyni menitihkan air mata haru. Tak terasa perbincangan antara kedua calon besan pun telah usai. Silaturahmi yang mereka rencanakan berjalan dengan lancar. Kini tiba saatnya keluarga Anash untuk berpamitan. Keluarga Zara melepas kepulangan mereka dengan senyum yg hangat.
            Tentu saja kabar gembira pernikahan mereka berdua telah ditunggu2 oleh Osha dan Lyni. Hari demi hari pun dilalui oleh Anash dan Zara. Profesi Anash yg sebagai staf pengajar di salah satu sekolah dasar swasta di kota Surabaya membuatnya begitu sibuk. Karena kala itu mendekati akhir tahun ajaran, kesibukan pun tak terelakkan dari menyiapkan bahan ajar hingga ujian, memeriksa hasil ujian hingga memasukkan nilai siswannya. Kesibukan ini membuat intensitas bertemu antara Zara dan Anash menjadi semakin berkurang, namun Zara tidak mempermasalahkannya karena Anash telah menjelaskannya. Zara menyadari betul kosekuensi yg dia dapatkan ketika menjalin hubungan dengan seseorang yg berprofesi demikian. Komunikasipun semakin jarang dilakukan oleh mereka. Namun Zara mencoba untuk bersabar dan menunggu hingga kesibukan Anash berkurang dan berharap semua akan kembali normal seperti sebelumnya.
            Bulan telah berganti, akhirnya semuanya telah berubah. Bukan komunikasi yg semakin lancar yg dirasakan oleh Zara, namun sebaliknya. Padahal kala itu siswa sekolah dasar tengah menikmati liburan mereka. “ bukankah liburan telah tiba? Mengapa mas Anash tak kunjung menghubungiku”. Pertanyaan itu terngiang-ngiang dihati Zara. Kali ini sudah 2 hari lamanya mereka tidak berkomunikasi, hingga akhirnya Zara memutuskan untuk menghubungi Anash. Namun tidak ada jawaban. Puluhan kali dicobanya namun hasilnya sama. Terbersit rasa takut dalam hati Zara. Perilaku Anash mengingatkannya pada peristiwa yg sama di masa yg lalu. Dan akhirnya 3 hari sudah Anash tak menghubunginya, namun tok...tok..tok.. suara pesan singkat di hp Zara. Ternyata itu dari Anash dan di dalamnya tertera pesan bahwasannya Anash sedang banyak pikiran dan masalah, baik dirumah atau dikontrakkanya. Pesan singkat  itu telah mengobati sedikit rasa rindu di hati Zara. Namun pesan itu membuat Zara cemas, maka Zara memutuskan untuk menelepon Anash yg kala itu ada masalah, dengan harapan Anash mau membagi sedikit bebannya kepada Zara yg notabene calon pendamping hidupnya.
“ Assalamualaikum..”
“ wa’alaikumsalam..”
“ maaf mas kalau Zara menganggu, mas Anash bisa cerita sama Zara tentang masalah mas, mungkin Zara bisa bantu.”
“ maaf Zara, mas lagi sibuk, banyak masalah dan pikiran”
“ kenapa mas gag mau cerita sama Zara? “
“ gag usah, nanti kalau mas longgar mas cerita. Udah dulu y. Maaf kalo mas begini”
Zara terdiam dan  tak menjawab,
“ Wassalamualaikum..” Anash menyudahi percakapan,
Tut...tut..tut..
Percakapan itu membuat gelisah hati Zara, namu Zara menepis semua rasa gelisanya dan berharap semua akan tetap baik2 saja.
            Satu minggu sudah Anash tak memberi kabar. Puluhan pesan pun tidak direspon oleh Anash. Kali ini Zara mulai putus asa dan akhirnya ia menceritakannya kepada orangtuannya. Hal tersebut tentu saja membuat beliau tertegun dan marah namun beliau mencoba tetap tenang dan memberikan nasihat untuk bersabar dan menunggu kabar dari Anash.
            Dan akhirnya Anash pun memberi kabar.
“ maaf dek, rasa sayang mas hilang, mas gag tau kenapa tapi mas udah coba untuk kembali menyayangi adek. Tapi gag bisa. Maaf dek kalo aku begini.”
“ kenapa harus begini??, kenapa baru sekarang? Kenapa setelah kedua keluarga bertemu mas begini lagi?” suara zara bergetar.
“ maaf mas udah coba tapi gag bisa, mas jg gag tau kenapa.”
“ ok, Zara jg udah capek, mas mau gmna terserah. Tapi Zara minta mas bilang baik2 sama orangtua ku. Mas dulu minta aku baik2 tolong sekarang berpisah juga baik2!!”
“ mas gag bisa sekarang. Setelah tenang aku akan kesana.”
“ maaf Zara..”
Tut..tut..tut..
Zara gemetar dan tak menjawab. Hatinya begitu kecewa dan hancur. Airmatanya mengalir begitu deras dan tak bisa dibendung lagi.
            Badai ini menghantam tidak 1 atau 2 kali di hati Zara, namun ini yg ketiga kalinya badai itu menghantam ditempat yg sama. Kala itu ia menceritakan kepada orangtuanya. Orantua Zara menyadari bahwa hubungan ini tidak dapat dilanjutkan. Karena ternyata bukan yg pertama namun kedua kalinya hal ini dilakukan Anash kepada putrinya. Beliau tau betul betapa hancur dan kecewa putrinya itu. Melihat putrinya yg demikian, sang ibu memberi nasihat pada Anash melalui pesan singkat. Dan Anash jg ttp tidak menjawab. Dan orangtua Zara pun mengirim pesan singkat kepada sahabat Zara yakni Lyni untuk meminta dukungan untuk Zara agar dapat mengikhlaskan Anash dan melanjutkan hidupnya,

“mbak Lyni ini tante, ibunya Zara. Mbak pasti tau keadaan Zara saat ini. Tante cuman mau minta tolong. Untuk memberi semangat dan dukungan untuk Zara. Dan mohon Zara di beri masukan untuk mengikhlaskan Anash karena menurut kami Anash sudah tidak bisa di harapkan lagi. Kasih tau Zara kalau orangtua itu lebih baik kecewa sekarang dari pada melihat rumah tangga anaknya berantakan kelak. Sebelumnya tante ucapkan makasi mbk Lyni. tolong Zara jangan sampai tau kalau tante sms mbk Lyni ya.” Tutur ibu Zara.

“ iya tante, saya pasti men-support Zara, dan mecoba memberinya masukan. Sama2 tante.”
Kurang lebih demikian percakapan mereka. Rasa kecewa dan bersalah juga melintas d hati Lyni, karena dulu ia men-support Zara untuk menerima Anash kembali dalam hidupnya. tapi semuanya telah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur. Kini ia sadar bahwa men-support dan mendoakan Zara akan lebih bermanfaat dibandingkan dengan hanya meratapi kesalahannya.

            Badai tak mngkin terus menerus menghampiri pastilah langit akan cerah kembali, pelangipun akan muncul begitupula badai dalam kehidupan Zara,  Lyni memberinya masukan seperti yg dikatakan oleh ibunya, dan Zara menerimana dengan baik. Respon itu membuat lega sahabat dan keluarganya. Musibah yg menghapirinya membuatnya sadar dan tak larut dalam kesedihan. Zara kini lebih bersyukur, musibah itu membuatnya mengerti bahwa kejujuran, saling terbuka dan kepercayaan adalah komponen penting dalan suatu hubungan. Betapapun hebat dan kuat badai yang menerpanya kasih sayang akan selalu mengalir dari orangtua yg sangat menyayanginya serta sahabat2nya. Musibah itu menjadikannya seseorang yg lebih dewasa dan lebih bijak dalam menyikapi hidup. Satu kalimat yg aku (penulis) kutip darinya :

“ Rencana kita boleh indah
NAMUN
rencana TUHAN tentulah LEBIH INDAH dari   rencana kita”

Kini Zara menjadi pribadi yg lebih baik dan dewasa. Menikmati dan mensyukuri apa yg TUHAN berikan kepadanya. Karena apapun yg terjadi, mereka yg menyayanginya akan selalu memberikan KASIH yg tak terkira untuknya.
                                                                       
TAMAT

Yah ituah yg dialami salah satu kerabatku. Dan semoga cerita itu memberi inspirasi untuk siapapun yg membaca agar dapat kembali bersyukur untuk segala sesuatu yg dirasakannya.
Kelak jika ia telah menikah pasti akan kutulis kisah bahaginya disini. Jadi tunggu kabar baiknya yaaaaa :**


BAGAIAMANA BISA ??

Bagaimana bisa??
Menjauh..
Melangkah dengan Gagah
Luka dan Kepedihan merenggut rasa..
Meninggalkan serpihan asa..

Bagaimana bisa??
Tersenyum..
Menatap bayang yang menjauh
Menahan kepedihan dan luka..
Merangkai serpihan asa yang tersisa..

Bagaimana bisa??


*nyo





Tidak ada komentar:

Posting Komentar